Poda Orang Batak adalah: Suatu petunjuk yang disampaikan
kepada anaknya, Atau sebuah Nasihat yang disampaikan orang yang lebih
tua terhadap seseorang Berupa didikan dan peringatan yang diberikan
berdasarkan kebenaran dengan
maksud untuk menegur dan membangun seseorang dengan tujuan yang
baik.Jadi Poda batak selalu bersifat mendidik. (Versi sigotom.com).
Orang
batak selalu mamodai (menasehati) anaknya agar berperilaku yang baik
dan patut dicontoh orang lain. Semenjak anak sudah tahu arti kata, Orang
tuanya sudah mulai menyiram berbagai Poda untuk anaknya agar anaknya
tidak terpengaruh terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Inilah beberapa Poda Orangtua Batak Terhadap anaknya.
1. Pantun Do Hangoluan, Tois do Hamagoan
Poda
ini pasti disampaikan orangtuanya kepada anaknya agar anaknya santun
terhadap siapapun dan jangan Egois atau nakal dan kurang ajar terhadap
siapapun itu, Baik yang dibawahnya ataupun yang diatasnya.
Kalau
diartikan dalam bahasa indonesia, Pantun yaitu Santun, Ramah dan Tois
Adalah angkuh, biadap, kurang ajar, nakal, ceroboh, suka melawan,
bangkang.
Poda ini juga tidak lupa dititipkan
orangtuanya kepada anaknya sewaktu mau merantau, Termasuk Admin, juga
dititipkan bapak dengan poda ini.
2. Mata Guru, Roha Sisean
Nah...
Poda ini juga sangat sering disampaikan orang tua kepada anaknya. Poda
ini sangat mengandung arti yang sangat luar biasa. Kurang lebih artinya
seperti ini : Jadikan Mata sebagai guru kemanapun menginjak tanah dan
Nurani sebagai tuntunan hidup kemanapun melangkah.
Karena
apa yang kita lihat, maka bisa kita perbuat demikian. Baik atau
tidaknya yang kita lihat, maka Sisean (hati) kitalah sebagai penentunya.
3. Marbisuk Songon Ulok Marroha Songon Darapati.
Poda
ini bukanlah sembarangan poda saja, Sangat besar atinya untuk
seseorang, dan ini bisa jadi modal seseorang dimanapun berada.
Yang
berarti kita harus Bisuk (Cerdik) terhadap sebuah yang akan kita
lakukan, Dan Marroha songon darapati (Berpikir, bersikap seperti
merpati,). Bahkan dalam arkitab juga disinggung mengenai hal ini "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab
itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."
Matius 10:16.
Kata Ulok (Ular), sebenarnya tidak dikategorikan sebagai hewan yang cerdik.
Seringkali justru dikaitkan sebagai binatang yang licik. Bisanya yang
mematikan, dan pagutannya yang secepat kilat ketika menyergap mangsa
yang tak siap, menunjukkan sikap ke "licik" an dari ular.
Kemudian Darapati (Burung Merpati), adalah sejenis burung yang mampu terbang berkilo-kilometer
jauhnya, kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai
sebagai lambang pt pos, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya,
walaupun jaraknya jauh.
Jadi Poda ini biasa ditafsirkan orang batak bahwa seseorang itu harus memiliki hati yang tulus
seperti merpati, tetapi juga harus bertindak cerdik, seperti ular.
5. Pasomal-somal ma dirim tu na denggan asa gabe bakko
Kalau
diartikan kata-kata ini seperti ini: Biasakan lah dirimu untuk melakukan sesuatu itu dengan kebaikan biar jadi darah daging Bagimi
,atau Supaya kamu kebiasaan melakukan yang baik.
Dalam
bahasa indonesia juga pasti sudah pernah kita dengar "Ala Bisa Karena
Biasa", Hampir sama artinya dengan ungkapan "Pasomal-somal Ma dirim
Tunadenggal asa gabe bakko". Namun ada sedikit perbedaan, dimana dalam
Poda batak ini lebih ditekankan kepada kebaikan dan ketulusan terhadap
membantu sesama.
6. Pasangap Natorasmu
Ini
juga adalah Poda yang sangat sering diucapkan oleh orang batak untuk
anaknya. Orangtua menasehati anaknya agar hormat terhadap orangtuanya
sendiri dan orang yang lebih tua dari dirinya.
Jadi bukan cuma orangtuanya sendiri yang harus Dipasangap (dihormati), Orang yang lebih tua dari dia juga harus dihormati.
7. Jolo Nidilat Bibir Asa Nidok Hata
Poda
ini disampaikan kepada anaknya agar tidak menjadi orang Jabir, atau
agar tidak mengada-ada kata yang tidak benar sehingga menimbulkan
kemarahan seseorang. Jadi seseorang itu diharuskan berpikir dulu
sebelum bertindak.
(Molo on cocokma akka tu pangota ate.)
8. Talu maralohon dongan, monang maralohon musuh.
Jadi
orang batak itu selalu mamodai agar anaknya menjadi anak yang sangat
baik. Bahkan anaknya disuruh mengalah terhadap Teman. Atau istilahnya
Tidak apalah kalaupun kalah/ mengalah terhadap teman asalkan menang
melawan musuh. Hebatnya lagi, Kalau musuh itu mesti diselesaikan secara
jantan.
9. Unang Monang di surak-surak, Alai talu di olop-olop.
Poda
ini juga sangat besar maknanya, dimana seringkali kita Keburu bersorak
karena dikira sudah menang padahal ternyata kalah. Jadi dalam poda ini
diajarkan agar tetap menjadi orang yang biasa saja meskipun itu kalah
atau menang dalam segala hal. (Unang sipanggaron attong).
10. Naso matanggak di hata, naso matahut di bohi.
Poda
ini juga sangat dituntut dalam kehidupan seseorang. Dimana diharuskan
agar Berani mengatakan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah.
(Molo sala, Nihatahon sala, Molo Tikkos, Nihatahon Tikkos). Jika ya,
katakan ya... Jika tidak, ya katakan tidak.
11. Na tinaba ni tangke martumbur, na tinamba ni gana ripur.
Kalau
poda yang satu ini diartikan dalam bahasa indonesia adalah "Yang
ditebang kampak akan bertunas, yang ditebang sumpah mati tak akan
berketurunan". Poda ini diingatkan orangtuanya agar tidak tidak mengatakan Sumpah terhadap seseorang, apalagi sama pacarnya .Hal ini
bertujuan supaya jangan sampai termakan sumpah sebab berat risikonya.
12. Nang pe di bagasan sunuk manuk sabungan, sai tong do martahuak.
Poda
ini diibaratkan dengan seeokor Ayam dalam keranjang. Dimana kalaupun
terkurung di dalam keranjang, ayam sabung akan tetap berkokok. Artinya,
Kalau memang pemberani maka si pemberani itu akan selalu menunjukkan
keberaniannya di mana pun ia berada. ( Jadi unang asang-asang ala di
hutana)
13. Marsitijur dompak langit, sai madabu do tu ampuan.
Meskipun
seorang batak itu ganteng, Cantik, Tajir, jadi tetap diajarkan agar
rendah hati dan jangan sepat menghina seseorang apabila dia lebih jelek.
Dan supaya tidak menjelekkan saudara sendiri Dimana arti poda diatas
adalah "meludah ke langit dengan sendirinya jatuh ke pangkuan". Artinya ;
menjelekkan saudara sendiri sama dengan menjelekkan diri sendiri.
14. Na teal so hinallung na teleng so hinarpean.
Arti
ungkapan diatas adalah yang berat sebelah tidak dipikul, yang mirik
tidak dialasi. Jadi anaknya diberi peringatan agar tidak angkuh dan
merasa memiliki harta melimpah. Karena bagaimana pun itu tidak ada
artinya bagi yang lain
15. Tedek songon indahan di balanga.
Ini
termasuk poda yang sangat penting bagi seorang anak., Supaya ia Terbuka
atau transparan seperti nasi dalam kuali. Artinya tidak ada yang perlu
ditutup-tutupi. Orang tua sesungguhnya tidak menyukai jika anaknya
menutupi sesuatu, jadi diajarkan agar dicurhatkan lansgung pada
orangtuanya.
16. Ndang uasan halak di toru ni sampuran.
Jadi
seorang anak itu dipodai juga agar mencari kemakmuran ditempat yang
akan diinjak. Dimana arti poda diatas adalah seseorang itu Tidak akan
kehausan orang di dekat air terjun. Jadi, Jika kamu makmur, maka
pastilah kamu tidak akan kelaparan.
17. Maila raut so dapotan.
Poda
ini juga menganjurkan anaknya supaya tidak menggunakan Sajam (senjata
Tajam) Untuk melukai siapapun. dimana maksudnya juga adalah malu pisau
tidak melukai . Ini dikatakan untuk melarang keras orang yang suka
mempermainkan pisau, sebab bukan tak mungkin akan melukai orang.
18. Songon tuhil, ia pinasak masuk, ia tinait ro.
Bagaikan
pahat dipukul; masuk, ditarik kembali. Maksudnya; janganlah bekerja
kalau disuruh, ambil inisiatif. Ini cocok bagi orang yang selalu disuruh
baru dikerjakan. Poda ini diucapkan orang batak untuk anaknya yang
bekerja. Agar dia disukai atasanya dan juga orang lain, maka langsung
ambil Inisiatif.
19. Ndang boi sambariba tangan martopap
Ini
biasanya diucapkan orang batak terhadap anaknya yang mencintai terhadap
seseorang namun seseorang itu tidak mencintai anaknya. jadi
dipodakanlah bahwa Tak mungkin hanya bertepuk tangan sebelah.
Sebaiknya anaknya mencari yang lain karena cintanya tidak akan pernah diterima. (heheheh Lungunnai ate)
20. Tiptip alai sai adong masiganjangi, dosdos alai sai adong mansiboloni.
Poda
ini dikatakan orangtuanya supaya naknya tidak cemburu melihat
saudaranya lebih sukses/kaya dari dia. Karena Walaupun bersaudara tetapi
semuanya tidak akan sama jalan pikiran maupun harta kekayaannya.
21.Tigor do ransang hapit
Poda
ini diumpamakan seperti kayu ransang yang lurus namun terjepit.
Artinya, Meskipun nanti anaknya Selalu bebuat benar dan tulus bisa saja
terjepit, sehingga ia merasa serba salah. Jadi harus tetap Sabar.
22. Mambuat mas sian toru ni rere.
Nah...
Meskipin pangkat dan jabatan anak orang batak sudah tinggi, namun
selalu diajarkan agar tetap adil. Karena arti poda diatas adalah
seseorang yang mengambil emas dari bawah tikar buruk. Maksudnya agar
jangan mengambil keuntungan dari jalan terkutuk ( korupsi dan menipu).
23. Maraprap na so magulang.
Orang
yang tidak jatuh, malah ikut terluka. Maksudnya, jangan ikut terlibat
dan melibatkan orang lain pada sesuatu yang bukan urusannya. Jadi poda
ini dikatakan agar anaknya tidak mencampuri urusan orang lain.
24. Tu sundungna do hau marumpak.
Poda
ini sangat bagus dikatakan kepada anaknya agar anaknya selalu berbuat
baik dan beramal. Dimana artinya adalah "Pohon akan tumbang ke arah
condongnya". Yang berarti, seseorang itu akan menjadi seperti apa kelak,
akan sesuai bakat, talenta serta amal perbuatannya.
25. Bolus do mula ni hadengganon, jujur do mula ni hasesega
Arti
poda diatas adalah seseorang yang Cepat melupakan perbuatan yang tidak
baik seseorang maka akan bersumber kebaikan, tetapi suka menghitung
perbuatan baik kita menjadi sumber perselisihan.
26. Risi-risi hata ni jolma, lamot-lamot hata ni begu.
Poda
ini disampaikan kepada anaknya, dimana arti poda ini adalah bahwa
Ucapan manusia itu kasar, tetapi ucapan iblis itu halus lemah-lembut.
Ungkapan ini mengingatkan supaya Anaknya itu jangan cepat tergiur pada
kata-kata rayuan yang hanya enak didengar kuping, padahal maksud dan
tujuannya untuk menusuk dari belakang atau tipuan.
27. Sahalak maniop sulu, sude halak marsuluhonsa.
Jadi
poda ini dititipkan orangtuanya kepada anaknya supaya tetap berbuat
baik. Dimana jika ia terus berbuat baik, semua keluarganya akan
bergembira karena merasakan hasil perbuatan baiknya tersebut. Ini
diucapkan untuk menghargai perbuatan baik seseorang sekaligus mengharap
agar semakin banyak orang yang menjadi ”berkat” untuk orang lain dan
keluarga.
28. Sidapot solup do na ro.
Jika
anaknya menjadi seorang Pendatang nanti dinegeri orang, maka anaknya
diajarkan agar mematuhi atau tunduk pada kebiasaan adat yang berlaku
setempat, Tidak boleh mengatakan, wah.. kalau yang berlaku di daerah
kami… begini atau begitu.
29. Mulak-ulak songon namangusa botohon.
Berulang
sulang atau bolak-balik bagaikan membersihkan tangan. Artinya, tidaklah
salah walaupun apa yang telah diucapkan pembicara terdahulu diulangi
lagi oleh pembicara belakangan.
30. Ulu balang na so mida musu.
nah,
poda ini juga disampaikan kepada anaknya supaya jangan sok dan mengaku
jagoan dan pemberani tetapi tak pernah berhadapan dengan musuh.
Baca Juga: Kumpulan Umpasa, Umpama Batak Lengkap Dengan Artinya
Itulah
sebanyak 30 Poda, nasihat orang batak terhadap anaknya yang sudah
dewasa dan ingin merantau. Saya juga sering dipodai Among inong seperti
ini "Lului Amangmu diparjalangan".
Karena kita
tidak bisa hidup sendiri maka kita disuruh mencari ayah (orang tua) di
perantauan agar bisa jadi pangalu-aluon (Teman curhat).
Bagi
Sahabat sekalian, Abang, lae, Ito... Jika ada kesalahan mohon diperiksa
dan kita selesaikan secara bersama. Karena saya juga masih muda dan
masih dalam tahap belajar. Namun Poda diatas saya dapatkan dari orang
tua saya yang sering mamodai saya kemanapun melangkah. Mauliate.
Sinurat ni (Ditulis Oleh) : Henra Nainggolan.
Post a Comment
Berkomentarlah Sesui Topik.
Jangan Promosi donk Disini!!!!
Yang Melakukan Spammer Langsung Kami Hapus.
Terimakasih, Horas, Mauliate.